Untuk mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi, maka masing-masing Perguruan Tinggi, baik Negeri (PTN) maupun Swasta (PTS) mempunyai tradisi ‘pengabdian kepada masyarakat’ atau dikenal dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang menjadi kewajiban setiap mahasiswa dan sebagai prasyarat untuk ujian skripsi dan wisuda.
Perguruan Tinggi tentu mempunyai harapan besar kepada mahasiswa
ketika terjun langsung dalam masyarakat, yakni agar mahasiswa itu mampu membaca
dan mencermati kondidisi sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya masyarakat
setempat. Kemudian memberi solusi yang efektif terhadap permasalahan dan
kekurangan masyarakat, sehingga nanntinya apa yang dilakukan oleh mahasiswa
selama KKN benar-benar menyentuh dan
meningkatkan produktifitas masyarakat.
Namun yang sering kita temui dilapangan KKN hanya sebatas menempel
nama-nama jalan, tulisan ketua RT dan RW, pamer almamater dan kadang hanya
berfoto-foto narsis, sok sibuk kesana kemari. Jika demikian kenyataannya, tidak
salah jika ada orang yang mengatakan kalau KKN
itu adalah “Kesana Kemari Ngerepotin”, “Kuliah Kerja Nyantai”, dan
semacamnya.
Untuk memperbaiki image KKN ada beberapa hal yang perlu
dibenahi. Pertama, Sebelum terjun ke lokasi pengabdian, mahasiswa melakukan need
assessment secara cermat, tepat dan efektif dengan harapan agar apa yang
akan dilakukan sejalan-seirama dengan masyarakat sehingga ada bentuk interaksi
yang konstruktif antara mahasiswa dan masyarakat.
Kedua, memurnikan niat dalam arti mahasiswa tidak hanya memenuhi
tuntutan kampus atau sekedar mendapat legalitas sertifikat saja. Akan tetapi
harus mempunyai semangat pengorbanan, kegotong-royongan dan kekeluargaan dengan
masyarakat. Karena ketulusan merupakan sesuatu yang sulit untuk dilupakan dan
akan terkenang dibenak masyarakat sehingga hubungan emosional akan tercipta
diantara masyarakat dan mahasiswa. Ketiga, ada team pengontrol dari pihak
kampus secara objektif yang fungsinya memberi pengarahan yang produktif bukan
sekadar memberi nilai diatas kertas tanpa mengetahui betul apa yang dilakukan
mahasiswa.
Dengan demikian, KKN yang dilakukan mahasiswa benar-benar menjadi Agent
Social of Change yang akan membawa perubahan kearah yang lebih baik, peka
terhadap gejala-gejala sosial, memberi jalan keluar secara efektif dan
produktif. Ingat! KKN Tidak Sekedar Tempel
Plang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar