Minggu, 10 Agustus 2014

Membangun Karakter


 

Setiap perguruan tinggi (PT) negeri maupun swasta melaksanakan kegiatan tahunan terhadap mahasiswa baru guna memberi pengenalan awal mengenai dunia kampus sebagai bekal disaat menjalani perkuliahan, organisasi, dan kegiatan lainnya. Kegiatan semacam ini biasanya disebut ospek, opak, pelonco dan semacamnya.Model pelaksanaan pengenalan dunia kampus di setiap universitas mempunyai cara yang berbeda sesuai dengan pola dan tujuan mahasiswa senior sebagai panitia sekaligus pelaksana. Mau diarahkan kemana mahasiswa baru tersebut, itu sudah dirancang sebelumnya.  
Jika suatu universitas yang menguasai lembaga kegiatan mahasiswa (LKM) adalah mahasiswa yang berkarakter akademis, tentu pola pembekalan terhadap mahasiswa baru berorentasi pada ranah akademis. Sehingga bisa diasumsikan mahasiswa baru tersebut nantinya akan cenderung pada perkuliahan, bagaimana mendapatkan IPK yang bagus, bagaimana agar cepat lulus, dan mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan. Pola pembekalan seperti ini ada sisi kelebihan dan kekurangannya. Adapun kelebihan pola yang demikian dapat memacu konsentrasi belajar dan fokus sesuai dengan target yang akan dicapai.  Namun perlu dipertimbangkan lagi, karena mahasiswa yang ansich akademis akan cenderung melupakan aspek yang sangat penting bagi masyarakat kelak, yaitu jiwa kepedulain sosial, perjuangan melawan penindasan, melawan ketidakadilan.
Begitupun sebaliknya, jika mahasiswa senior sebagai pelaksana orientasi kampus adalah mereka yang berjiwa pergerakan, Maka pola pengenalan dunia kampus kepada mahasiswa baru lebih menekankan pada semangat perjuangan, semangat perlawanan, dan perlawanan segala macam bentuk tirani lainnya. Termasuk kebijakan kampus dan pemerintah yang tidak memihak pada mahasiswa dan rakyat kecil akan menjadi tema utama yang wajib disampaikan pada mahasiswa baru. Sebagaiman pola yang pertama diatas, pola kedua inipun mempunyai kekurangan, yakni pada wilayah akademis. Bisa dikatakan bahwa moyoritas mahasiswa pergerakan cenderung mengabaikan perkuliahan, tugas-tugas dosen dan hal-hal lainnya.
Orientasi atau pembekalan seharusnya mampu membangun karakter mahasiswa yang berjiwa intelektual-akademis serta jiwa perjuangan dan perlawanan. Sehingga mahasiswa baru benar-benar menjadi agent social of change  yang bisa diharapakan oleh masyarkat, bangsa dan Negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar